Wednesday, January 23, 2008

Semangkuk Bakmi

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Saat
menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata:

"Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?'' Ya, tetapi, aku
tidak membawa uang' jawab Ana dengan malu-malu' Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu' jawab si pemilik kedai. 'Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu'.Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi.

Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. ' Ada apa nona?' Tanya si pemilik kedai.'tidak apa-apa' aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.'Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah' 'Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri' katanya kepada pemilik kedai Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata:

"Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya' Ana, terhenyak mendengar hal tersebut.

"Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah:

"Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, Ibu telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang". Saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.
___________________________________________________________________

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

From: warjiya.whfg@bks.sulindafin.com

Monday, January 7, 2008

Khilafah - Mewaspadai Agenda Pluralisme

Kenapa ya...seorang muslim sinis terhadap ajarannya sendiri?...sudah iklaskah menjadi seorang muslim?...setidaknya berilah solusi bukan hanya komentar sanggahan, bagaimana seharusnya membangun umat yang selama ini terus terpinggirkan arus globalisme dan sinisme hegemoni barat?...dalam hal ini adalah tanggung jawab setiap insan yang merasa sebagai muslim, tidak mungkin non-muslim yang akan memajukannya. Seharusnya di sini ada ide pemikiran tumbuh bermunculan yang saling men-support, memang benar tidak semua hasil pemikiran itu bagus dan bisa langsung di implementasikan. Diperlukan suatu pertimbangan dan pemilahan yang matang.

Seperti halnya sistem khilafah, itu hanyalah suatu bentuk pemikiran yang muncul. Meskipun secara pribadi belum menerima sepenuhnya ide tersebut. Akan tetapi sumbangsih pemikiran mereka perlu di hargai. Artinya, perhatian terhadap umat ini masih ada.

Ide sistem khilafah muncul mungkin akibat melihat umat ini semakin hari semakin cerai-berai dan porak poranda tanpa arah. Dari luar terus di tekan oleh barat tanpa keadilan yang memadai (lihatlah Palestina, Irak, Afganistan, Iran, Sudan, Libanon, Turki dan sekarang Pakistan, semua di obok-obok bahkan mungkin Indonesia dalam proses, contoh real adalah lepasnya
prov. Timor yang penuh intrik). Dari dalam, salah satunya di gerogoti yang mengatasnamakan pluralisme. Adalah suatu gerakan bawah tanah zionis yang di usung oleh kelompok freemansonry yang penuh rahasia, awal mula kampanye itu dimulai. Doktrinnya “Semper, ubique et ab omnibus”. Melalui istilah-istilah HAM, toleransi, culture, bahasa kasih dll mereka masuk secara lembut meng-infiltrasi kedalam. Uniknya, sasaran mereka adalah para pemikir umat yang tangguh melalui bahasa logika.

Masih segar dalam ingatan kita, bahwa "royal game" mendapat pengkuan halal dari MUI Bandung, bahkan tidak sedikit menamakan dirinya ulama yang menentang terang-terangan RUU pornografi dan porno aksi. Belum lagi isu-isu yang di usung oleh yang mengatasnamakan dirinya islam liberal, munculnya sekte-sekte seperti quran suci, rosul/nabi palsu. Muka mungkin berbeda, tapi dalamnya bisa jadi itu-itu juga. Berat sekali umat ini menanggung beban. Lalu, sumbangsih apa yang telah kita berikan untuk membela umat ini?...

Mereka sadar, bahwa perang frontal melawan muslim tidak akan membawa kemenangan tuntas. Lihatlah! Yerusalam-Palestine yang telah bergejolak ratusan tahun, atau yang terbaru adalah perang Irak dan Afganistan yang tidak kunjung selesai. Bagi seorang muslim, setiap jengkal tanah adalah siar dakwah dan kehormatan yang harus di bela dan di perjuangkan. Akan tetapi mereka tidaklah kehilangan ide, lalu secara licik mengadu domba. Di Palestine Fatah vs Hamas, di Irak ada Syiah melawan Suni, dan di Afganistan Taliban melawan militan pemerintah boneka. Akhinya yang berperang adalah sesama saudara muslim.


Bagi umat muslim, setiap peperangan
akan selalu mendapatkan kemenangan. Meski kalah secara fisik pun, hakikatnya adalah menang. Tidak ada yang melebihi kemenangan selain di terima sahid oleh Penguasa Alam Semesta, bahkan para Nabi pun di buat iri karenanya. Namun, bila itu berperang melawan musuh-musuh Allah. Sekarang kita berperang melawan saudara sendiri, apa yang akan di dapat selain kehancuran. Setiap tetes darah yang keluar dari seorang muslim karena dzolim adalah haram hukumnya.

Saudaraku, untuk menegakan syariat umat ini masih memerlukan penyearah yang harus memiliki bargaining power kuat. Ide khilafah hanyalah merupakan salah satu ide dan pemikiran yang di tawarkan dari sekian ide dan pemikiran lainnya. Mungkin masih di perlukan suatu pembenahan di dalam sistemnya. Semuanya kembali kepada pribadi masing-masing. Tegaknya syariat di awali dari diri sendiri dan keluarga, adapun untuk umat yang notabenenya multikultur akan lebih komplek lagi. Menyadari setiap tindak tanduk kita di awasi oleh Allah dan akan melalui proses hisab, adalah merupakan suatu kontrol yang baik untuk menahan diri dan proses awal memulai.

Ini hanyalah secuil pemikiran, yang bisa saja salah. Siapa tahu dari anda-lah ide dan pemikiran yang bagus akan muncul, kami sangat menantikannya. Wallahualam bishowab.

Posted by imeki


Life is to contribute ........