Tuesday, August 31, 2010

Cerita Tentang Dermaga ........













Bahwa Dermaga itu tidak hanya untuk berlabuhnya kapal,
tidak sekedar naik turun penumpang,
tidak sekedar untuk mengisi bahan bakar,
tidak pula sekedar menyediakan tiket....
Lalu saat kapal berangkat, Dermaga menjadi sepi, hening ....
Dan menunggu berlabuhnya kembali kapal itu,
engan harapan, setiap berlabuh, tidak hanya membawa penumpang dan barang saja.
Harusnya Dermaga pun tempat tumpah ruahnya cerita selama perjalanan mengarungi lautan.
Agar dermaga, seolah merasa ikut serta mengarunginya walau hanya diam di tempatnya.

Andaikan cukup cerita antara kapal dan dermaga saja, tak apa.
Tapi... seringkali kapalpun lupa cerita dirinya selama di lautan luas,
apalagi cerita tentang penumpang dan ombak.
Entah enggan atau sibuk sendiri dangan apa yg dibutuhkan untuk perjalanan berikutnya.

Akhirnya ceritapun cukup kapal saja yg tahu.
Dermaga pun menunggu lagi...dan lagi... bersama sepi dan sendiri.
Dermaga berharap, barangkali sunset mau berbagi cerita ttg sinar indahnya walau cuma sesaat,
sampai malam menjemputnya. dan berlalu.....
Harapanpun pada kehadiran bulan yg sama indahnya,
tapi itu untuk menemani dan melengkapi keheningan.

Ah.... Dermaga.....



by my dear Ate Milla Gnv on Wednesday, september 1, 2010

Source; http://www.facebook.com/notes/milla-gnv/cerita-tentang-dermaga/150123381678897

Menjaga Lisan

Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wa ta’ala shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah shalallahu ‘alai wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du:

Di antara nikmat agung yang diberikan oleh Allah kepada kita adalah nikmat lisan. Allah subhanahu wa ta’alaberfirman

Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir.(QS. Al-Balad: 8-9)

Dan jika lisan ini tidak dimanfaatkan dalam ketaatan kepada Allah maka dia akan menjadi bumerang bagi pemilikinya. Allah berfirman:

Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS. Al-Nur: 24)

Banyak nash syar’i yang menganjurkan untuk menjaga lisan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaf: 18)

Allah berfirman:

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (QS. Al-Nahl: 116)

Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari hadits riwayat Mu’adz radhiyallahu ‘anhu bahwa dia bertanya kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam tentang amalan yang mendekatkannya kepada surga dan menjauhkannya dari neraka, maka Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam memberitahukannya tentang pokok perkara, tiangnya dan puncak suatu perkara kemudian beliau bersabda, “Apakah engkau mau aku beritahukan tentang apakah yang mengendalikan semua perkara itu?. Aku berkata: Ya, wahai Nabi Allah. Maka Mu’adz berkata: Beliaupun memegang lisannya dan bersabda: “Tahanlah lisanmu ini”. Aku bertanya: Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena apa yang kita ucapkan?. Maka beliau bersabda: Kamu kehilangan ibumu wahai Mu’adz, tidakkah banyak manusia yang tersungkur di dalam api neraka di atas wajah-wajah mereka atau di atas hidung mereka karena mereka telah menjadi tawanan bagi lisan-lisan mereka?.[1]

Diriwayatkan oleh Imam Al-bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba berkata dengan suatu perkataan yang tidak dicamkannya secara mendetil, akhirnya dia terjatuh dengan ucapannya itu ke dalam api neraka yang kedalamannya melebihi antara masyrik dan magrib”.[2]

Maksud tidak dicamkan adalah tidak mengetahui atau menghiraukan apakah perkataannya itu termasuk ketaatan kepada Allah atau kemaksiatan?.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari hadits riwayat Sahl bin Sa’d bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menjamin bagiku apa yang ada di antara kedua bibirnya dan apa yang ada di antara kedua kakinya maka aku akan menjamin baginya masuk surga”.[3]

Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu berkata, “Wahai Rasulullah apakah keselamatan tersebut?. Maka Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda, “Jagalah lisanmu, hendaklah engkau merasa lega dengan rumahmu dan tangisilah kesalahanmu”.[4]

beritahukanlah kepadaku suatu perkara yang aku jadikan sebagai pegangan bagiku. Rasulullah shalallahu ‘alai wasallam bersabda, “Katakanlah: Allah adalah Tuhanku dan istiqomahlah. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, perkara apakah yang paling engkau khawatirkan terhadap diriku?. Maka beliau memegang lisannya kemudian bersabda: Ini!.[5]

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Aku telah memperingatkan kalian terhadap perkataan yang berlebihan, cukuplah bagi kalian ungkapan yang bisa memenuhi kebutuhan”.[6]

Muhammad bin Wasi’ berkata kepada Malik bin Dinar: Wahai Abi Yahya, menjaga lisan lebih sulit bagi manusia daripada menjaga harta dinar dan dirham”.[7]

Al-Auza’i berkata, “Umar bin Abdul Aziz rahimahullah telah menulis bagi kami sebuah pesan yang tidak akan pernah dijaga oleh orang lain selain diriku dan Mahul: Amma Ba’du... sesungguhnya orang yang memperbanyak mengingat mati, maka dia akan rela dengan harta duniawi yang sedikit, dan barangsiapa yang menyadari bahwa perkataannya sebagai bagian dari amalnya maka dia akan sedikit bicara pada perkara yang tidak bermanfaat”.[8]

Abdullah bin Mas’ud berkata: Demi Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain diri -Nya, tidak ada sesuatu yang paling membutuhkan pengekangan dalam masa yang lama kecuali lisan”.[9]

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Ketahuilah bahwa seyogyanya bagi orang yang mukallaf untuk menjaga lisannya dari segala bentuk ungkapan kecuali bicara yang mendatangkan kebaikan, lalu pada saat suatu pembicaraan memiliki perbandingan yang sama antara dilakukan atau ditinggalkan maka yang sunnah adalah meninggalkannya, sebab bisa jadi perkataan yang mubah akan mengarahkan seseorang pada perkataan yang haram atau makruh, bahkan hal ini banyak terjadi atau telah bisa terjadi di dalam kebiasaan manusia, dan keselamatan itu tidak ada bandingannya”.[10]

Dan gerakan anggota badan yang paling buruk adalah bergeraknya lisan, dia bisa mendatangkan bahaya bagi seorang hamba.

Ibnul Qoyyim berkata, “Termasuk perkara yang mengagumkan jika seseorang menjaga dirinya dari makanan yang diharamkan, atau berbuat zalim, berzina, mencuri, meminum khamar dan melihat kepada perkara yang diharamkan dan lainnya, namun sulit bagi seseorang menjaga dan menahan garakan lisannya, bahkan orang yang dikenal sebagai orang yang istiqomah dalam agama, zuhud dan ahli ibadah terkadang dia berbicara dengan kata-kata yang mendatangkan kemurkaan Allah , hal itu terjadi tanpa disadarinya, sehingga dengan satu kata itu dia terjebak ke dalam api neraka pada kedalaman yang lebih jauh dari masyrik dan magrib, terkadang engkau bisa menyaksikan orang yang menjaga dirinya dari perbuatan keji dan zalim, namun lisannya mencincang dan menyembelih kehormatan orang yang hidup dan mati, tanpa dirinya menyadari apa yang telah diucapkannya itu”.[11]

Dan jika engkau ingin mengetahui hal itu maka renungkanlah sebuah riwayat dari Muslim di dalam kitab shahihnya dari Jundub bin Abdullah bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam menceritakan bahwa seorang lelaki berkata: Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni si fulan, dan sesungguhnya Allah Ta’ala berkata: Siapakah yang berani bersumpah dengan diri -Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan?, sesungguhnya Aku telah mengampuni si fulan dan menghapuskan semua pahala amal ibadahmu”.[12] Atau sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad

shalallahu ‘alai wasallam .

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Dia telah mengucapkan satu kata yang membinasakan dunia dan akheratnya, seorang lelaki menceritakan kejelekan seorang lelaki lainnya, maka temannya berkata: Apakah engkau telah memerangi bangsa Romawi?. Lelaki tersebut berkata: Aku tidak pernah melakukannya, lalu teman itu berkata: Orang Nashrani selamat dari ceritamu namun saudaramu sendiri tidak selamat dari lisanmu”.

Sebagian ulama berkata: sembilan persepuluh dosa-dosa datang akibat lisan”.

Seorang penyair berkata:

Wahai sekalian manusia!, hendaklah jaga lisanmu ini

Jangan sampai mengigitmu, sungguh dia ular berbisa

Banyak orang mati di dalam kubur akbiat lisannya

Padahal pribadinya ditakuti oleh para pemberani

Sebagian ahlul ilmi berkata: Lisan memiliki dua bencana yang besar, jika seseorang selamat dari satu bencana maka dia tidak akan selamat dari bencana yang lainnya, yaitu bencana diam terhadap kebenaran atau bencana berbicara dalam kebatilan, bahkan terkadang, dalam suatu saat salah satu dari keduanya lebih berbahaya dari yang lain, maka orang yang diam terhadap kebenaran adalah setan yang bisu, bermaksiat kepada Allah, riya’, cari muka jika dia tidak khawatir terhadap dirinya. Seperti orang yang melihat kemungkaran di hadapan matanya padahal dia mampu mengubahnya namun hal itu tidak dilakukannya. Diriwayatkan oleh Abi Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya dan jika dia tidak mampu maka hendaklah dia mengubahnya dengan lisannya, lalu jika dia tidak mampu maka hendaklah dia mengubahnya dengan hatinya, dan itu adalah cermin selemah-lemah keimanan”.[13]

Bencana yang kedua: Berbicara dalam perkara yang bathil, itulah setan yang bisa berbicara yang bermaksiat kepada Allah, dan banyak orang yang menyimpang dalam ucapan dan diamnya, mereka berada dalam dua sisi ini, dan orang yang mengambil jalan pertengahan itulah orang yang berada di dalam jalan yang lurus, mereka menahan lisan mereka terhadap kebatilan dan membebaskannya pada ucapan yang mendatangkan manfaat bagi mereka di akherat, kita tidak melihat salah seorang dari mereka berbicara dengan suatu kata yang sia-sia dan tidak mendatangkan manfaat, apalagi kalau ucapan tersebut akan mendatangkan kemudharatan di akherat kelak, yaitu pada hari kiamat nanti, pada saat dia memiliki simpanan kebaikan yang besar sebesar gunung-gunung, namun akhirnya dia mendapatkan lisannya menghancurkan semua pahalanya tersebut, dan ada sesorang datang dengan keburukan sebesar gunung-gunung yang besar namun dia mendapatkan lisannya menghancurkan keburukan tersebut, dan keburukan tersebut dihancurkan oleh lisannya dengan memperbanyak berzikir kepada Allah atau apapun yang berhubungan dengannya[14]

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan tiada daya dan upaya kecuali dengan kehendak Allah.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alai wasallam dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.

Source; http://indonesian.iloveallaah.com/menjaga-lisan/

Friday, August 27, 2010

Wirid / dzikir Sesudah Sholat Wajib

Ada sebagian muslim bilamana selesai mengerjakan sholat lima waktu langsung meninggalkan tempat sholatnya lalu berdiri untuk segera kembali meneruskan kesibukan duniawinya. Mereka tidak menyempatkan diri untuk berhenti sejenak membaca wirid ataupun bacaan-bacaan yang sesungguhnya dianjurkan dan dicontohkan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam.

Padahal terdapat banyak variasi wirid yang dicontohkan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam selepas beliau mengerjakan sholat lima waktu. Di antaranya:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Apabila Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam selesai dan salam dari sholat beliau mengucapkan: ”Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya segala puji dan bagiNya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah. Kekayaan seseorang tidak berguna dari ancamanMu.” (HR Bukhary 3/348)

Setidaknya dari wirid di atas ada tiga poin penting yang mengandung pengokohan kembali iman seseorang. Pertama, ia mengokohkan pengesaannya akan Allah subhaanahu wa ta’aala. Ia memperbaharui tauhid-nya, keimanannya bahwa hanya ada satu ilah di jagat raya ini dan bahwa ilah tersebut tidak memiliki sekutu apapun bersamaNya.

Kedua, ia mengokohkan keyakinannya bahwa sesungguhnya rezeqi seseorang sepenuhnya telah ditakar dan ditentukan terlebih dahulu oleh Allah subhaanahu wa ta’aala. Sehingga pembaharuan keyakinan ini akan membuat dirinya tetap rajin namun tidak ngoyo dalam mengejar rezeqi di dunia.

Ketiga, ia bahkan membebaskan dirinya dari faham materialisme. Suatu faham yang menganggap bahwa banyak-sedikitnya materi menentukan mulia-hinanya seseorang. Padahal sekaya apapun seseorang, maka sesungguhnya kekayaannya itu tidak dapat membebaskan dirinya dari ancaman serta siksaan Allah subhaanahu wa ta’aala bilamana ia tidak memenuhi hak Allah untuk disembah dan diesakan. Allah subhaanahu wa ta’aala bukanlah seperti kebanyakan fihak di dunia fana ini yang dengan mudah bisa disuap.

Ada lagi jenis wirid yang biasa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam kerjakan sebagai berikut:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَ بِيَدِهِ يَوْمًا ثُمَّ قَالَ يَا مُعَاذُ إِنِّي لَأُحِبُّكَ فَقَالَ لَهُ مُعَاذٌ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَنَا أُحِبُّكَ قَالَ أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى
ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Dari sahabat Mu’adz radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah menggandeng tangnnya dan bersabda: “Demi Allah, hai Mu’adz, sesungguhnya aku mencintaimu.” Lalu beliau bersabda: “Aku berwasiat kepadamu hai Mu’adz, jangan kau tinggalkan setiap selesai sholat ucapan: “Ya Allah, berilah pertolongan kepadaku untuk berdzikir menyebut namaMu, syukur kepadaMu dan ‘ibadah yang baik untukMu.”(HR Ahmad 45/96)

Orang yang rajin membaca wirid di atas selepas sholat lima waktu tentu akan menjadi seorang mu’min yang senantiasa rendah hati dan hanya bergantung kepada Allah subhaanahu wa ta’aala. Sebab betapapun banyaknya aktivitas dzikir, bersyukur dan ber-ibadahnya namun dengan penuh kesadaran ia terus memohon hanya kepada Allah subhaanahu wa ta’aala untuk menjadikan dirinya selalu sanggup mengerjakan ketiga perkara mulia tersebut.

Bahkan ada jenis wirid yang menurut Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam bila dikerjakan seorang muslim selepas sholat lima waktu akan menyebabkan dirinya terjamin memperoleh ampunan Allah subhaanahu wa ta’aala atas segenap dosanya betapapun banyaknya dosa yang ia miliki:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ (مسلم)

“Barangsiapa bertasbih kepada Allah tigapuluh tiga kali setiap selesai sholat lalu bertahmid kepada Allah tigapuluh tiga kali dan bertakbir kepada Allah tigapuluh tiga kali maka itu adalah sembilanpuluh sembilan lalu mengucapkan -sebagai penyempurna menjadi seratus- dengan “Tidak ada ilah selain Allah tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segenap kerajaan dan miliknya segenap puji-pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha Berkuasa, ” niscaya dosa-dosanya diampuni meskipun seperti buih lautan.” (HR Muslim 3/262)

Tidak ada seorangpun manusia yang luput dari kesalahan dan dosa. Sehingga seorang muslim pastilah sangat berhajat akan ampunan Allah subhanaahu wa ta'aala agar dirinya selamat pada hari perhitungan kelak di akhirat.

Maka, saudaraku, sempatkanlah untuk membaca wirid-wird yang dianjurkan dan dicontohkan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam selepas sholat lima waktu. Jangan menjadi hamba dunia yang menyangka bahwa jika sudah selesai sholat yang penting adalah segera kembali mengerjakan kesibukan duniawinya. Padahal apalah artinya segenap dunia yang dikejar dibandingkan dengan kebaikan yang dijanjikan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam jika kita mau saja mengisi waktu sejenak selepas sholat wajib harian kita.

Source; http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/wirid-sesudah-sholat-wajib.htm

Khutbah Rasulullah SAW Tentang Dajjal

Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerusakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.

“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.

“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan yang baru. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.

Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Siapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surat Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.

“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau akan mengakui aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.” di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia seperti semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup kembali. Kemudian ia bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.” Orang itu berarti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”

Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakuinya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternak mereka hancur.

“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun tumbuh subur.

“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal karena dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pegunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.

Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka kering dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”

Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, yaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergetar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu.

Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.” Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.” Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”

Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, bagaimana kami solat lima waktu?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.”

Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.

Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.

Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”

Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.

Wallahu a’lam

Source; http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5110061

Kenapa Saat Bersin Mata Selalu Tertutup?

Jakarta, Penyebab orang bersin bermacam-macam, bisa karena alergi, kemasukan debu atau sedang flu. Tapi hampir dipastikan saat bersin semua orang matanya tertutup dan sangat mustahil bersin dengan mata terbuka. Kenapa orang tidak bisa bersin dengan mata terbuka?

Dalam istilah medis bersin adalah 'sternutatory reflex' yaitu suatu refleks yang membuat seseorang bersin. Bersin merupakan suatu kegiatan yang positif karena memiliki fungsi membersihkan faring (rongga antara hidung, mulut dan tenggorakan).

Meskipun terlihat sederhana, bersin merupakan salah satu tindakan tubuh yang sangat rumit. Secara teknis bersin diproduksi bila adanya kontak dengan iritasi di mukosa hidung sehingga merangsang saraf trigeminal. Nantinya bisa merangsang pons dan medullai di otak yang pada gilirannya memicu reaksi saraf tambahan.

Selama bersin, seperti dikutip dari Theregister.co.uk, Jumat (27/8/2010) akan terjadi stres yang luar biasa pada tubuh, tekanan udara yang cukup penting terletak pada mata.

Tekanan tambahan tersebut memang tidak akan membuat mata copot atau keluar, tapi akan membuat mata merasa tidak nyaman. Sehingga secara refleks seseorang akan menutup matanya saat bersin sebagai bentuk perlindungan.

Selain itu adanya dorongan saat seseorang akan bersin mempengaruhi berbagai organ tubuh termasuk perut, dada, leher dan wajah.

Saat bersin impuls atau rangsangan akan berjalan melalui wajah seseorang yang juga menyebabkan kelopak mata menutup atau berkedip. Respons ini bersifat otomatis atau tidak bisa dikontrol.

Banyak memang beredar mitos seputar bersin dan karena mitos jadi ini hanyalah kabar burung belakang, yaitu:

1. Pada zaman kuno banyak orang yang mempercayai bahwa jiwa seseorang terbuat dari udara dan berada di dalam kepala. Karenanya bersin dianggap sebagai sebuah kegiatan yang akan mengusir jiwa seseorang.

2. Pada abad pertengahan beredar mitos yang menuturkan bahwa sakit sedikit saja bisa menimbulkan kematian, sehingga masyarakat menganggap bahwa suara bersin adalah sesuatu yang menakutkan. Dan masyarakat berusaha untuk melindungi hidungnya dari sebuah penyakit atau kematian.

3. Saat ini beberapa orang mempercayai bahwa jantung akan berhenti saat seseorang bersin, hal ini adalah mitos. Diduga mitos ini berkembang karena saat bersin dada akan mengembang, tekanan terbangun dan kemduian dilepaskan oleh dada. Perubahan tekanan ini bisa menyebabkan perubahan dalam aliran darah yang menyebabkan perubahan irama jantung.

Saat seseorang bersin, maka lendir atau benda-benda asing yang ada di mulut dan hidung akan keluar dengan kecepatan 161 km per jam. Karena itu sebaiknya masyarakat tidak perlu menahan bersin, karena ada bahaya-bahaya tertentu yang bisa terjadi jika bersin tersebut ditahan.

Source; http://health.detik.com/ ... by Vera Farah Bararah - detikHealth

Wednesday, August 25, 2010

Kisah Ibrahim bin Adham dan Sebutir Kurma

Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa.

Untuk bekal di perjalanan, ia membeli kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.

Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. 4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar
percakapan dua Malaikat tentang dirinya.

"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.

"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT
gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.

"Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.

Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya
membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.

"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?". Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.

"Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita,

"Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?".

"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang.

Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya." "Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka
satu persatu." Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui.
Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.

4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra.

Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain." "O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

"Apabila anda mempunyai teman atau saudara yang anda sayangi forward-lah kisah ini.
Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu... "

Pada hadits yang lain beliau bersabda; "Siapa yang merampas hak orang Islam dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkannya masuk surga.. Seorang laki-laki bertanya, walaupun sedikit ya Rasulullah? Nabi menjawab, walaupun sebatang kayu sugi."™ (Riwayat Muslim).

Source; http://albasori.blogspot.com/

Tuesday, August 24, 2010

Ku Ingin Tahu!

Camelia BaderBila (Penyair Pakistan)

Bila Nabi Muhammad Saw datang mengunjungimu barang sehari atau dua hari. Bila tiba-tiba Rasulullah kita ini datang tak disangka-sangka. Aku ingin tahu, apa yang akan kalian lakukan?

Apakah kalian akan menyediakan ruanganmu yang terbagibagi tamu terhormat ituMuhammad Rasulullah Saw.dan kau akan meyakinkannyabahwa kau sangat-sangat senangdikunjunginya,melayaninya adalah suatu kebahagiaanyang luar biasa

Dan apabila tiba-tiba Rasulullahmengetuk pintu rumahmudisapa, "Assalamu'alaykum wa rahmatullahi wa barokatuh!"Apakah engkau akan menjawabdengan, "Hei, Rasul! Selamat malam, Rasul! Duduk, Rasul! Apa kabar?"

Atau dengan pertama kau katakan padanya baginda yang mulia ituadalah, "Wa 'alaykum salam wa rahmatullahi wa barokatuh!"Bagi tamu yang agung nan surgawi

Ini bila,Bila Rasulullah Saw. yang agung itupujaan kitadatang ke rumahmu

Apakah kau akan mengganti pakaianmusebelum kau menyilakannya masukBagaimana?

Lalu kau akan menyembunyikanseluruh majalah-majalah dan koran-koran kuningDan kau akan mengedepankan Al-Qurandengan terlebih dahulu membersihkan Al-Quran dari debu"Ya Rasul, ya Rasul, Al-Quran, ya Rasul!"Atau bagaimana?

Bila televisi menyalamajalah-majalahbagaimana?Apakah kau akan menyalakannya?

Ini bila,Bila Rasulullah datang ke rumahmu,mengetuk pintuBagaimana?

Dan bila kalian sedang mendengarkan radiodengan musik-musiknya yang begitu indahdan kau dengan musiknya mengalirApakah kau akan berkata padanya,"Musik, ya Rasul! Rasul mau ikut berjoget?Enak bukan, ya Rasul?"Atau bagaimana?Rumit.

Bila Rasulullah duduk bersamamu,Bila beliau duduk tepat di pinggirmuSementara di depanmu penuhdengan buku-buku, majalah, koran,sementara Al-Quran berada di bawah di antaranya,apakah kau tiba-tiba akan membereskan buku-buku itu?Lalu kemudian Al-Quran itu diangkatmaka seluruh barang-barangmu itu bagaimana?

Ini bila,Bila Rasulullah mengunjungimuAkankah kau mengatakankata-kata lazim yang selalu pedas dan kotor ituMisalkan, "Anjing ... goblok ... setan ... babi!"Akankah kau memakai kata-kata itu masih?

Ini bila,Bila Rasulullahbermalam di rumahmuAkankah kau mengalami kesulitan di saat makanuntuk mengucapkan rasa syukur dengan berkata"Alhamdulillahirabbil 'alamin ... subhanallah,astagfirullahal 'adhim, alhamdulillah ...."Atau bagaimana?

Lalu yang lebih menarik lagi,Mampukah kalian bangun subuhdari kebiasaanmu bangun siangAkankah kau berkata pada Rasulmu,"Baginda Rasul, bangun pagi adalahkebiasaanku, ya Rasul, sebelum azan awal punaku sudah bangun, ya Rasul! Aku tak usahdibangunkan muazin! Shalat Subuh adalah hobiku!"Atau bagaimana?

Ini bila,Dan apabila kawan-kawanmu datangberanting, bertatodan kau akan berkata,"Rasul, this is my friend! Tato ya Rasul, this istatto! Anting ya Rasul, this is anting"Bagaimana?

Bila Rasulullah Saw.yang senantiasa kau panggil itudatang tiba-tibaMengetuk pintu rumahmududuk bersamamubukankah kau harus menjelaskannya?Rumit bukan?Menjelaskan semuanya.

Dan apabila Rasulullahmengajakmu berjalan-jalan di kotake malke restoranke toko-tokoke seluruhnyake bioskopke barke semuanyake tempat diskodi kotamu yang indahBagaimana?

Apakah kau akan berkata,di toko, "Ya Rasul, ini pakaian dalam! Inipakaian luar, ya Rasul!"Menarik bukan?

Kalau kita berpikir suatu saat Rasulullahdatang mengunjungimuLalu bagaimana bila dua hari itu selesai dan Rasul pulang,Apakah kau akan berkata, "Huh bebas! Merdeka!"Atau bagaimana?Kau, kalian harus menjelaskannya.

Atau akankah kau menatap punggungnyadengan kesedihan luar biasaBila Rasulullah Saw. itu lariBila tamu agung yang agung itu pulangselama-lamanya,Apakah kau akan berkata,"Ya Nabi salam 'alayka, ya Rasul salam 'alayka,ya Habib salam 'alayka, sholawatullah'alayka!"?Atau bagaimana?

Bila,Bila Rasulullah Saw.pulang dari rumahmutak berkunjung lagiAkankah kau selalu berkata, "Ya Rasul salam'alayka, ya Rasul salam 'alayka, ya Habib salam'alayka, sholawatullah salam 'alayka!"?Atau bagaimana?Menarik bukan?

Atas nama Allah dan Nabi Agung,berzikirlah selaluRasulullah ada di Zikirmu.

source; http://www.facebook.com/?ref=home#!/notes/cheetra-meidyawati/can-you-answer-these-questions-/429444414118

1000x Lebih Berdosa daripada Zina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan- pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk".

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia Berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."
"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.
"Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina.
"Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan,

"Dari perzinaan itu saya pun...lantas hamil. Setelah anak itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... tewas," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.

Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik, "Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan.Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.

Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"

"Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran."Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal.

Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina"

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.

Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

(Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy)

Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita penzina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik.

Source; http://gen3cool.blogspot.com/

Thursday, August 19, 2010

The Secret of Istighfar by Majdi Muhammad Asy-syahawi

Waktu itu habis sholat di Mesjid Atta'awun, Puncak. Sambil nunggu d'genk yg masih sholat, aku liat2 buku yg di gelar di gang. Eh, mata ke taut buku ini. Tanpa ba bu langsung sikaat. Meski sedikit agak mahal, kandungan isinya sangat berharga bangaaaad.

"Isi yg terkandung di dalamnya, menjadikan buku ini adalah salah satu yg sangat aku cintai dari segala apapun yg telah kumiliki sekarang ini. Membaca buku ini, ibarat tetesan embun yg jatuh menyirami dahaga di padang pasir tafkala jiwa kehausan dan kepanasan."

~ ~ ~ ~ ~
Ternyata, istighfar bukan sekedar ucapan zikir belaka tetapi didalamnya terkandung nilai ibadah yang begitu dahsyat. Melalui karya ulama besar ini, kita akan mendapatkan kedahsyatan istighfar yang semuanya dibahas tuntas hanya untuk anda.


Penulis: Majdi Muhammad Asy-Syahawi
Review: nilai Terbit : April 2009
Penerbit: Gema Insani Press ISBN: 978-979-07xxx
Ukuran: Cover: HC
Halaman: 205 / Berat Buku: 650 gram

Carita Pantung Ngahiangna Pajajaran - Siliwangi

Pun, sapun kula jurungkeun Mukakeun turub mandepun Nyampeur nu
dihandeuleumkeun Teundeun poho nu bareto Nu mangkuk di saung butut Ukireun dina
lalangit Tataheun di jero iga!

Saur Prabu Siliwangi ka balad Pajajaran anu milu mundur dina sateuacana ngahiang: Lalakon urang ngan nepi ka poe ieu, najan dia kabehan ka ngaing pada satia! Tapi ngaing henteu meunang mawa dia pipilueun, ngilu hirup jadi balangsak, ngilu rudin bari lapar. Dia mudu marilih, pikeun hirup ka hareupna, supaya engke jagana, jembar senang sugih mukti, bisa ngadegkeun deui Pajajaran! Lain Pajajaran nu kiwari, tapi Pajajaran anu anyar, nu ngadegna digeuingkeun ku obah jaman! Pilih! ngaing moal ngahalang-halang. Sabab pikeun ngaing, hanteu pantes jadi Raja, anu somah sakabehna, lapar bae jeung balangsak.

Darengekeun! Nu dek tetep ngilu jeung ngaing, geura misah ka beulah kidul! Anu hayang balik deui ka dayeuh nu ditinggalkeun, geura misah ka beulah kaler! Anu dek kumawula ka nu keur jaya, geura misah ka beulah wetan! Anu moal milu ka saha-saha, geura misah ka beulah kulon!

Darengekeun! Dia nu di beulah wetan, masing nyaraho: Kajayaan milu jeung dia! Nya turunan dia nu engkena bakal marentah ka dulur jeung ka batur. Tapi masing nyaraho, arinyana bakal kamalinaan. Engkena bakal aya babalesna. Jig geura narindak!

Dia nu di beulah kulon! Papay ku dia lacak Ki Santang! Sabab engkena, turunan dia jadi panggeuing ka dulur jeung ka batur. Ka batur urut salembur, ka dulur anu nyorang saayunan ka sakabeh nu rancage di hatena. Engke jaga, mun tengah peuting, ti gunung Halimun kadenge sora tutunggulan, tah eta tandana; saturunan dia disambat ku nu dek kawin di Lebak Cawene. Ulah sina
talangke, sabab talaga bakal bedah! Jig geura narindak! Tapi ulah ngalieuk ka tukang!

Dia nu marisah ka beulah kaler, darengekeun! Dayeuh ku dia moal kasampak. Nu ka sampak ngan ukur tegal baladaheun. Turunan dia, lolobana bakal jadi somah. Mun aya nu jadi pangkat, tapi moal boga kakawasaan. Arinyana engke jaga, bakal ka seundeuhan batur. Loba batur ti nu anggang, tapi batur anu nyusahkeun. Sing waspada!

Sakabeh turunan dia ku ngaing bakal dilanglang. Tapi, ngan di waktu anu perelu. Ngaing bakal datang deui, nulungan nu barutuh, mantuan anu
sarusah, tapi ngan nu hade laku-lampahna. Mun ngaing datang moal kadeuleu; mun ngaing nyarita moal kadenge. Memang ngaing bakal datang. Tapi ngan ka nu rancage hatena, ka nu weruh di semu anu saestu, anu ngarti kana wangi anu
sajati jeung nu surti lantip pikirna, nu hade laku lampahna. Mun ngaing datang; teu ngarupa teu nyawara, tapi mere cere ku wawangi. Ti mimiti poe ieu, Pajajaran leungit ti alam hirup. Leungit dayeuhna, leungit nagarana. Pajajaran moal ninggalkeun tapak, jaba ti ngaran pikeun nu mapay. Sabab bukti anu kari, bakal rea nu malungkir! Tapi engke jaga bakal aya nu nyoba-nyoba, supaya anu laleungit kapanggih deui. Nya bisa, ngan mapayna kudu make amparan. Tapi anu marapayna loba nu arieu-aing pang pinterna. Mudu aredan heula.

Engke bakal rea nu kapanggih, sabagian-sabagian. Sabab kaburu dilarang ku nu disebut Raja Panyelang! Aya nu wani ngorehan terus terus, teu ngahiding ka panglarang; ngorehan bari ngalawan, ngalawan sabari seuri. Nyaeta budak angon; imahna di birit leuwi, pantona batu satangtungeun, kahieuman ku handeuleum, karimbunan ku hanjuang. Ari ngangonna? Lain kebo lain embe, lain meong lain banteng, tapi kalakay jeung tutunggul. Inyana jongjon ngorehan, ngumpulkeun anu kapanggih. Sabagian disumputkeun, sabab acan wayah ngalalakonkeun. Engke mun geus wayah jeung mangsana, baris loba nu kabuka jeung
rareang menta dilalakonkeun. Tapi, mudu ngalaman loba lalakon, anggeus nyorang: undur jaman datang jaman, saban jaman mawa lalakon. Lilana saban jaman, sarua jeung waktuna nyukma, ngusumah jeung nitis, laju nitis dipinda sukma.

Darengekeun! Nu kiwari ngamusuhan urang, jaradi rajana ngan bakal nepi mangsa: tanah bugel sisi Cibantaeun dijieun kandang kebo dongkol. Tah di dinya, sanagara bakal jadi sampalan, sampalan kebo barule, nu diangon ku jalma jangkung nu tutunjuk di alun-alun. Ti harita, raja-raja dibelenggu. Kebo bule nyekel bubuntut, turunan urang narik waluku, ngan narikna henteu karasa, sabab murah jaman seubeuh hakan.

Ti dinya, waluku ditumpakan kunyuk; laju turunan urang aya nu lilir, tapi lilirna cara nu kara hudang tina ngimpi. Ti nu laleungit, tambah loba nu manggihna. Tapi loba nu pahili, aya kabawa nu lain mudu diala! Turunan urang loba nu hanteu engeuh, yen jaman ganti lalakone! Ti dinya gehger
sanagara. Panto nutup di buburak ku nu ngaranteur pamuka jalan; tapi jalan nu pasingsal!

Nu tutunjuk nyumput jauh; alun-alun jadi suwung, kebo bule kalalabur; laju sampalan nu diranjah monyet! Turunan urang ngareunah seuri, tapi seuri teu anggeus, sabab kaburu: warung beak ku monyet, sawah beak ku monyet, leuit beak ku monyet, kebon beak ku monyet, sawah beak ku monyet, cawene rareuneuh ku monyet. Sagala-gala diranjah ku monyet. Turunan urang sieun
ku nu niru-niru monyet. Panarat dicekel ku monyet bari diuk dina bubuntut. Walukuna ditarik ku turunan urang keneh. Loba nu paraeh kalaparan. ti dinya, turunan urang ngarep-ngarep pelak jagong, sabari nyanyahoanan maresek caturangga. Hanteu arengeuh, yen jaman geus ganti deui lalakon.

Laju hawar-hawar, ti tungtung sagara kaler ngaguruh ngagulugur, galudra megarkeun endog. Genjlong saamparan jagat! Ari di urang ? Rame ku nu mangpring. Pangpring sabuluh-buluh gading. Monyet ngumpul ting rumpuyuk. Laju ngamuk turunan urang; ngamukna teu jeung aturan. loba nu paraeh teu boga dosa. Puguh musuh, dijieun batur; puguh batur disebut musuh. Ngadak-ngadak loba nu pangkat nu marentah cara nu edan, nu bingung tambah baringung; barudak
satepak jaradi bapa. nu ngaramuk tambah rosa; ngamukna teu ngilik bulu. Nu barodas dibuburak, nu harideung disieuh-sieuh. Mani saheng buana urang, sabab nu ngaramuk, henteu beda tina tawon, dipalengpeng keuna sayangna. Sanusa dijieun jagal. Tapi, kaburu aya nu nyapih; nu nyapihna urang sabrang.

Laju ngadeg deui raja, asalna jalma biasa. Tapi memang titisan
raja. Titisan raja baheula jeung biangna hiji putri pulo Dewata. da puguh titisan raja; raja anyar hese apes ku rogahala! Ti harita, ganti deui jaman. Ganti jaman ganti lakon! Iraha? Hanteu lila, anggeus tembong bulan ti beurang,
disusul kaliwatan ku bentang caang ngagenclang. Di urut nagara urang, ngadeg deui karajaan. Karajaan di jeroeun karajaan jeung rajana lain teureuh Pajajaran.

Laju aya deui raja, tapi raja, raja buta nu ngadegkeun lawang teu beunang dibuka, nangtungkeun panto teu beunang ditutup; nyieun pancuran di tengah jalan, miara heulang dina caringin, da raja buta! Lain buta duruwiksa, tapi buta henteu neuleu, buaya eujeung ajag, ucing garong eujeung monyet ngarowotan somah nu susah. Sakalina aya nu wani ngageuing; nu diporog mah lain satona, tapi jelema anu ngelingan. Mingkin hareup mingkin hareup, loba buta nu baruta, naritah deui nyembah berhala. Laju bubuntut salah nu ngatur, panarat pabeulit dina cacadan; da nu ngawalukuna lain jalma tukang tani. Nya karuhan: tarate hepe sawareh, kembang kapas hapa buahna; buah pare loba nu teu asup kana aseupan..... ......... Da bonganan, nu ngebonna tukang barohong; nu tanina ngan wungkul jangji; nu palinter loba teuing, ngan pinterna kabalinger.

Ti dinya datang budak janggotan. Datangna sajamang hideung bari nyoren kaneron butut, ngageuingkeun nu keur sasar, ngelingan nu keur paroho. Tapi henteu diwararo! Da pinterna kabalinger, hayang meunang sorangan. Arinyana teu areungeuh, langit anggeus semu beureum, haseup ngebul tina pirunan. Boro-boro dek ngawaro, malah budak nu janggotan, ku arinyana ditewak diasupkeun ka pangberokan. Laju arinyana ngawut-ngawut dapur batur, majarkeun neangan musuh; padahal arinyana nyiar-nyiar pimusuheun.

Sing waspada! Sabab engke arinyana, bakal nyaram Pajajaran didongengkeun. Sabab sarieuneun kanyahoan, saenyana arinyana anu jadi gara-gara sagala jadi dangdarat. Buta-buta nu baruta; mingkin hareup mingkin bedegong, ngaleuwihan kebo bule. Arinyana teu nyaraho, jaman manusa dikawasaan ku sato!
Jayana buta-buta, hanteu pati lila; tapi, bongan kacarida teuing nyangsara ka somah anu pada ngarep-ngarep caringin reuntas di alun-alun. Buta bakal jaradi wadal, wadal pamolahna sorangan. Iraha mangsana? Engke, mun geus tembong budak angon! Ti dinya loba nu ribut, ti dapur laju salembur, ti lembur jadi sanagara! Nu barodo jaradi gelo marantuan nu garelut, dikokolotan ku budak buncireung! Matakna garelut? Marebutkeun warisan. Nu hawek hayang loba; nu boga
hak marenta bagianana. Ngan nu areling caricing. Arinyana mah ngalalajoan. Tapi kabarerang.

Nu garelut laju rareureuh; laju kakara arengeuh; kabeh ge taya nu meunang bagian. Sabab warisan sakabeh beak, beakna ku nu nyarekel gadean. Buta-buta laju nyarusup, nu garelut jadi kareueung, sarieuneun ditempuhkeun leungitna nagara. Laju nareangan budak angon, nu saungna di birit leuwi nu pantona batu satangtung, nu dihateup ku handeuleum ditihangan ku hanjuang. Nareanganana budak tumbal. sejana dek marenta tumbal. Tapi, budak angon enggeus euweuh, geus narindak babarengan jeung budak anu janggotan; geus mariang pindah ngababakan, parindah ka Lebak Cawene!

Nu kasampak ngan kari gagak, keur ngelak dina tutunggul. Darengekeun! Jaman bakal ganti deui. tapi engke, lamun Gunung Gede anggeus bitu, disusul ku tujuh gunung. Genjlong deui sajajagat. Urang Sunda disarambat; urang Sunda ngahampura. Hade deui sakabehanana. Sanagara sahiji deui. Nusa Jaya, jaya deui; sabab ngadeg ratu adil; ratu adil nu sajati.

Tapi ratu saha? Ti mana asalna eta ratu? Engke oge dia nyaraho. Ayeuna mah, siar ku dia eta budak angon! Jig geura narindak! Tapi, ulah ngalieuk ka tukang!

Hapunteun anu kasuhun sim kuring.


Dicutat tina milis postingna Akil Danadibrata ( PMS -TM 83 ~ 86)

Risalah Diam















Aku datang dari sepi.

Menyusuri risalah cinta.

Menapaki liku-liku cerita.

Hampa bicara tanpa-Nya di sisi.


Aku melangkah dari sunyi.
Tanpa suara tanpa kata-kata
.
Diam terbelenggu rasa dihati.

Terpatri jejak kerinduanmu.


Wahai cinta bertahta!...

Diamku bukan diammu.

Aku diam bukan tidak mengerti.

Aku pun diam bukan tidak berarti,


Diamku memberi.

Diamku mentaati.

Diamku lantang berkata


"Aku sayang kamu, percayalah! ..."


Tapi, mungkin diamku adalah pasrah.

Mungkin juga menyerah kalah.


Bicaralah!...



by Taman Ilalang

The Overcoat by Nikolai Gogol

Saat hunting buku di Gramedia, tidak sengaja terlihat sedang teronggok di sudut yg dalam. Tanpa pikir panjang langsung saja aku sabeeet.

Pertama kali mendengar tokoh ini, saat membaca "The Namesake-nya Jhumpa Lahiri" yg mengilhami tokoh utama di beri nama Gogol. Aku pikir Tokoh tersebut cuma imajinasi pengarang, eh tahunya dia merupakan tokoh besar pembaharu sastra Rusia. Setelah karya tersebut di baca, sepertinya Jhumpa Lahira juga terinspirasi oleh dia dalam model bercerita.

Saking penasarannya, langsung saja aku baca di chicken station sambil makan. Isinya, merupakan kumpulan beberapa cerpen. Sedikit nyeleneh dari karya kebanyakan, sangat detail menguraikan ruang. Sehingga pembaca tidak bisa menduga tiap kalimat dalam tiap paragraph akan dibawa kemana oleh pengarang, meskipun tema yg di angkat sederhana. Luarr biasa geniuss, harusnya tiap-tiap sastrawan membaca karya dia untuk menambah wawasan.

***

The Overcoat adalah salah satu cerita terbaik Nikolar Gogol. Cerita ini ringan dan penuh dengan cerita-cerita lucu. Naskah ini pertama kali dipublikasikan tahun 1842, ketika sastra Rusia mencapai puncak keemasannya.
The Overcoat adalah karya yang menjadi titik balik naturalisme Rusia, sebuah gerakan yang kemudian mendominasi sastra Rusia. ?Kami semua keluar dari bawah The Overcoat,? kata Fyodor Dostoyevsky, sastrawan besar Rusia di zaman itu.
Karya-karya Gogol dilihat sebagai jembatan antara genre romantisme dan realisme dalam sastra Rusia. Kritikus prograsif memuji Gogol untuk prosa fiksi yang naturalis-estetika. Karya Gogol juga kaya akan makna, pesan moral, serta kajian psikologis. Kisah-kisah ini sangat memuaskan, dan mungkin tempat yang baik untuk memulai menelusuri keindahan sastra Rusia.
The Overcoat adalah sebuah cerita yang indah dan terus menarik Anda dalam situasi yang ingin selesai membaca. Gogol adalah ahli mengaduk emosi manusia dan mencampurnya dengan deskripsi yang jelas untuk cerita membuat pembaca tidak bisa melupakannya.

Monday, August 9, 2010

Sebuah Catatan














Baru saja Aku buka lembaran baru.

Namun, Aku terantuk pada halaman kosong.
Tanpa aksara, tanpa tanda baca.
Barangkali, ada ragu menggores di sana.

Alur cerita ini terlalu singkat berlalu
Ada atau tiadanya harus tetap aku lanjutkan
Berikutnya, biar Aku susun penuh warna dan cahaya
Hingga akhir kata memisahkan raga.



Cibinong, 30 Juli 2010
by Taman Ilalang

Eh, prenn... atlantis di Nusantara kita lho!..masaaa siihh ...

Pada tahu Atlantis kan, mereka bilang adalah peradaban paling beradab sebelum yg lainnya lebih beradab, karena suatu bencana besar lalu tenggelam lho. ... silahkan klik judulna.

Oom Plato (427 - 347 SM) bilang, 9000 tahun yang lalu (~ 11600 dari sekarang) gunung berapi meletus bareng-bareng, menimbulkan gempa, es mencair, dan banjir gede. Akibatnya nih, sebagian permukaan bumi tenggelam alias hilang. Kok bisa? .. yaa bisa dung, pergerakan lempeng bumi terus bergerak antara 1 ~ 13 cm pertahun, setiap benturan lempeng bumi bisa menghasilkan gempa dahyat seperti di Aceh. Diantara rengkahannya maka sangat potensial muncul gunung berapi. Heu...heu..mereka baru nyahoo...tahu gak? 1400 an silam sebenarnya sudah di kasih tahu tuh.

Allah Berfirman : "Dan apakah kamu kira gunung-gunung itu diam di tempat? Padahal gunung-gunung itu berjalan seperti jalannya awan..." (Q.S. an Naml : 88).

Berita tentang Atlantis konon berasal dari dua catatan, yaitu dari Dialog Timeaus dan Critias, keduanya dicatat oleh Plato sekitar 360SM. Dialong antara Socrates (guru Plato), Hermocrates, Timeaus dan Critias. Socrates menjelaskan tentang masyarakat ideal versinya, sementara Timeaus dan Critias berkisah tentang konflik antara bangsa Athena dan Atlantis 9000 tahun sebelum masa Plato. Kisah terlupakan yg muncul kembali dibawa oleh Solon (600 tahun SM), seorang Sage dari Hellena yang mendapatkan secara lisan dari pendeta Mesir di Sais. Solon menyampaikan kisah ini kepada Dropides, kakek buyut Critias. Dropides menyampaikannya kepada putranya, (yang juga bernama) Critias, dan diteruskan kepada Critias, sang cucu.

Lebih dari 2000 tahun selanjutnya, berita Atlantis menjadi dongeng melegenda. Bahkan, para ilmuwan pun tidak berani mengakui Atlantis secara terang-terangan, sebagian lagi hanya mengira - ngira. Kisah Atlantis kembali populer di abad pertengahan dunia barat, maklum lagi euforia mencari tanah baru. Tidak sedikit peneliti yg menganggap Atlantis berada di samudera Atlantis, namun tidak ada bukti yg kuat.

Seorang ilmuwan & arsitek Amerika keturunan Persia mengklaim telah menemukan Atlantis, Robert Sarmast. Dia mengemukakan bahwa Atlantis dan Taman Firdaus adalah sama, lalu menunjukan Laut Mediterania adalah lokasi Atlantis, tepatnya sebelah tenggara Cyprus dan terkubur sedalam 1500 meter di dalam air.

Sehari setelah diumumkan tanggal 14 Nopember 2004, Sarmast telah di hadiahi bantahan karena memilih lokasi Atlantis di Mediterania. Salah satu daerah yg paling sering dikunjungi oleh peneliti, oceanographer dan ahli volkanologis.

Literatur menyebutkan bahwa benua Atlantis tenggelam secara perlahan-lahan karena serangkaian bencana, termasuk gempa bumi. di bumi ini hanya ada beberapa tempat yang mempunyai kecenderungan seperti itu dan Samudra Atlantis tidak termasuk. Kalau di Nusantara jangan ditanya, seperti sudah biasa saja tuh gempaa.... Penelitian juga menunjukkan bahwa permukaan air di daerah Mediterania 5000 tahun lalu jauh lebih rendah dibanding masa sekarang.

Pernyataan Robert Sarmast tersebut juga dibantah oleh Prof. Arysio Santos ahli Fisika Nuklir dari Brasil. Santos mengatakan jika Atlantis dan Taman Firdaus adalah sama, maka seharusnya deskripsi ini harus sejalan dengan seluruh tradisi keagamaan dan kepercayaan, seperti Islam, Budhisme, Hinduisme, Kristen, kepercayaan Indian Amerika, dll, yang menceritakan tentang Taman Firdaus, sebagai tempat asal mula manusia.

Dr. Pavlos Flourentzos, seorang arkeolog Cyprus sendiri menolak penemuan Sarmast, karena Plato secara tegas mengatakan bahwa Atlantis berada di luar Laut Mediterania. Pernyataan ini didukung oleh Dr. Michel Morisseau, seorang ahli geologis Perancis yang tinggal di pulau Cyprus. Dia mengatakan "Aku sangat terkejut mendengar berita (penemuan) itu karena tidak berhubungan sama sekali dengan fakta geologis dan kita harus berhati-hati jika dalam mengumumkan hal tersebut". Bahkan Morisseau menantang Sarmast untuk debat terbuka.

Dalam hal ini, Prof. Arysio Santos melakukan pendekatan yg berbeda dalam mengungkapakn Atlantis. Mitos dan tradisi dari banyak bangsa bersumber dari Banjir Besar dan hancurnya Taman Firdaus, sesuai dengan kisah Atlantis. Tidak dapat disangkal bahwa Atlantis adalah Taman Firdaus itu. Jejak-jejak cerita Atlantis, dapat ditemukan di banyak sumber, tidak hanya pada dialog Temaeus dan Critias.

Menurut Prof. Arysio Santos, Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. Lokasi yg paling meyakinkan adalah Nusantara Indonesia, naaah lhoo !... Ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat.

Memang, hampir sebagian suku bangsa menceritakan kisah banjir bandang ini dalam versi yg berbeda, termasuk kisah Nabi Nuh As, kisah bangsa Sumeria dari Gilgamesh, bahkan ~ 130 suku Indian di Benua Amerika hampir tidak ada suku yang tidak memitoskan banjir dasyat tersebut. Selain itu misalnya, di sekitar pedalaman kaki Gunung Himalaya, Tibet. Orang-orang menjumpai sebuah suku, keturunan dan rupa mereka hampir mirip dengan orang Yunani. Konon katanya, mereka adalah orang-orang yang beruntung masih hidup atas peristiwa banjir yang dahsyat itu.

Masih menurut mas Prof. Arysio Santos, Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya serta bermandikan sinar matahari sehingga hujan dapat hadir sepanjang tahun. Menurut Santos, "hanya Indonesialah yang sekaya ini" !....hhmmm...betull betull.Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika.

Tidaklah heran, banyak sekali berdiri piramid yg mirip di berbagai belahan bumi, ada di Mesir, di Amerika - maya - aztec, bosnia (masih bertutup tanah dalam penggalian), cina (disini banyak cuma belum di lakukan penggalian). Bisa jadi, piramid ini merujuk kepada Atlantis yg berdiri banyak gunung berapinya.

Literatur lain bilang ..

* 9000 tahun sebelum 600 SM, adalah masa kehancuran Atlantis. Jaman es terakhir yang menyebabkan banjir besar terjadi tepat 9600 SM (11.600 tahun lalu). Pada masa itulah Nusantara (baca: paparan sunda & paparan sahul tenggelam).

* Bangsa Maya mempunyai mitos asal mula mereka. Berasal dari pulau atau benua yang disebut sebagai Aztlan, leluhur mereka terpaksa mengungsi karena bencana gunung berapi yang menenggelamkan tanah mereka. Mereka melewati kepulauan di Samudra Pasifik dan perjalanan ini ditulis dalam Codex Boturini. Jika Aztlan adalah Atlantis, maka benua itu terletak di Timur Jauh, sekitar nusantara.

* Orichalcum ( kuningan dan tembaga ) bisa digali di banyak wilayah di pulau itu. Pada masa itu Orichalcum lebih berharga dibanding benda berharga apapun, kecuali emas. Di pulau itu juga banyak terdapat kayu untuk pekerjaan para tukang kayu dan cukup banyak persediaan untuk hewan-hewan ternak ataupun hewan liar, yang hidup di sungai ataupun darat, yang hidup di gunung ataupun dataran. Bahkan di pulau itu juga terdapat banyak gajah" (Critias)..."Daerah yg terkenal jumlah kayu'nya adalah Hutan Hujan Tropis, itu hanya terdapat di amerika selatan dan asia tenggara. Dan Nusantara adalah penghasil Tembaga ke 3 di dunia. Adapun gajah hanya terdapat di Asia tengara (Nusantara), Afrika dan India.

* Mas Alam Critias menyebut bahwa pada pilar emas tertulis hukum, aturan dan keputusan raja yang ditulis dengan upacara pengorbanan banteng kepada Poseidon. Upacara ini adalah khas Indus yang disebut sebagai Gomedha sebagai peringatan atas hilangnya surga (Gomeda-dvipa). Contoh lain tradisi pilar adalah Pilar Delhi yang didirikan oleh Raja Ashoka untuk memperingati kemenangannya. Terbuat dari satu baja utuh tahan karat yang masih bertahan hingga saat ini tanpa mengalami oksidasi sedikit pun. Suatu teknologi 2500 tahun lalu yang bisa jadi diwarisi dari Atlantis, padahal ilmu metalurgi sendiri baru berkembang pesat 1~2 abad terakhir. Untuk membuat logam/ ferit memiliki tingkat kemurnian tinggi ~ 99.9%, agar terbebas dari oksidasi bukan sesuatu yg mudah bahkan dgn teknologi sekarangpun.

* Oom Plato says, dihadapan selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Pulau itu lebih luas dibandingkan dengan gabungan Libya dan Asia dan pilar-pilar ini juga merupakan pintu masuk ke pulau-pulau lain di sekitarnya, dan dari pulau-pulau itu engkau dapat sampai ke seluruh benua yang menjadi pembatas laut Atlantik. Laut yang ada di dalam pilar-pilar Herkules hanyalah seperti sebuah pelabuhan yang memiliki pintu masuk sempit. Namun laut yang di luarnya adalah laut yang sesungguhnya, dan benua yang mengelilinginya dapat disebut benua tanpa batas. Di wilayah Atlantis ini, ada sebuah kerajaan besar yang memerintah keseluruhan pulau dan pulau lain disekitarnya serta sebagian wilayah di benua lainnya (Timaeus)"Dari catatan tersebut Kekuasaan dari Negeri Atlantis terdiri daratan sebagian dari benua yang terletak berbatasan langsung dengan samudra. Di sekitar Negeri Atlantis terdapat beberapa pulau dan salah satu'nya pulau besar yg memiliki selat. Seperti'nya Pusat dari negeri Atlantis terletak paada sebuah pulau besar yang menguasai pulau-pulau di sekitar'nya dan sebagian dari benua. Nusantara, merupakan daerah yg memiliki paling banyak pulau.

* Menurut Oom Plato tembok Atlantis terbungkus emas, perak, perunggu, timah dan tembaga. Pada masa itu hingga saat ini, hanya beberapa tempat di dunia yang merupakan produsen timah utama. Salah satunya disebut sebagai Kepulauan Timah dan logam, Tashish, Tartessos dan nama lain, tidak lain adalah Indonesia.

* Masih mas Critias, "Tanah Atlantis adalah tanah yang terbaik di dunia dan karenanya mampu menampung pasukan dalam jumlah besar." (Critias).."Daerah dengan curah hujan tahunan hanya terdapat di daerah beriklim tropis, dengan iklim'nya tersebut maka tanah-tanah'nya adalah tanah yg subur dan itulah Nusantara" Jawadhipa yang berarti Pulau padi merupakan nama lain Pulau Jawa yg sangat subur berkah banyaknya gunung berapi.

* O ya nambahain sedikit mengenai morfologi kata Atalantis, kata Atlantis dalam bahasa Yunani berarti "Pulau Atlas". Padahal pendekatan dalam bahasa Sunda lebih masuk akal yakni Atlantis mungkin dari kata "Lantis" yg berarti merata tersapu air. Persis dgn kondisi terakhir peradaban tersebut. Adalah ironi bila itu berasal dari kata atlas, sebab berita muasal Atlantis tersebut dari seorang pendeta mesir di sais.

Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli). Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno. Mumifikasi tertua yg pernah diketemukan sekitar 6000 tahun diketemukan sekitar tahun 1936. Tentu saja sebelum diketahui proses mumifikasi terlebih dahulu harus dikenal fungsi kapur barus tersebut sebelumnya. Masa hidup Oom Plato baru sekitar 427 - 347 SM lho.

Akang Alexander yang Agung, pernah melewati sepasang pilar emas Hercules dan Dionysus (alias Atlas) dengan Hieroglyph yang sama ketika memasuki daerah Timur (Indus). Atlas adalah saudara kembar Hercules. Dengan kata lain, ada sepasang pilar Hercules dan Atlas di Gibraltar yang merupakan batas daerah Barat, dan sepasang di ujung Indus sebagai batas Timur.

Kondisi pulau - pulau di sekitar paparan sunda, dimana Atlantis kemungkinan berada.

** Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.

Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman.

** Pulau Jawa sejak dahulu dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Pulau Padi" dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan "Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas", sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”. Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.

Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.” Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.

** Orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Sholibis. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Celebes. Pulau ini telah dihuni oleh manusia sejak 30.000 tahun yang lalu terbukti dengan adanya peninggalan purba di Pulau ini. Contohnya lokasi prasejarah zaman batu Lembah Besoa.

Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi.

** Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P'ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.

Duhulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.

**Maluku memiliki nama asli "Jazirah al-Mulk" yang artinya kumpulan/semenanjung kerajaan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Maluku dikenal dengan kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam yang berlimpah. Orang Belanda menyebutnya sebagai ‘the three golden from the east’ (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda dan Ambon. Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku ‘Summa Oriental’ yang telah melukiskan tentang Ternate, Ambon dan Banda sebagai ‘the spices island’.

Pada 4000 tahun lalu di kerajaan Mesir, Fir’aun dinasti ke-12, Sesoteris III. Lewat data arkeolog mengenai transaksi Mesir dalam mengimpor dupa, kayu eboni, kemenyan, gading, dari daratan misterius tempat “Punt” berasal. Meski dukungan arkeologis sangat kurang, negeri “Punt” dapat diidentifikasi setelah Giorgio Buccellati menemukan wadah yang berisi benda seperti cengkih di Efrat tengah. Pada masa 1.700 SM itu, cengkih hanya terdapat di kepulauan Maluku, Indonesia. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.

*****

Maka berdasarkan argumen di atas ... bukan mustahil kalau Atlantis memang berdiri di Nusantara ini, meliputi wilayah tanah indus hingga ke daerah pasifik. "Nusantara" sendiri merupakan dari kata "Nusa" yg berarti pulau dan kata "Antara" atau di antaranya/sekitarnya.

Bukan hoax bukan sihir cuma argumen doang ... enjoy aja brad ...

*) dikutip dari berbagai sumber.



by Manusia Taman Hati lagi Kurang Kerjaan.