Monday, August 9, 2010

Eh, prenn... atlantis di Nusantara kita lho!..masaaa siihh ...

Pada tahu Atlantis kan, mereka bilang adalah peradaban paling beradab sebelum yg lainnya lebih beradab, karena suatu bencana besar lalu tenggelam lho. ... silahkan klik judulna.

Oom Plato (427 - 347 SM) bilang, 9000 tahun yang lalu (~ 11600 dari sekarang) gunung berapi meletus bareng-bareng, menimbulkan gempa, es mencair, dan banjir gede. Akibatnya nih, sebagian permukaan bumi tenggelam alias hilang. Kok bisa? .. yaa bisa dung, pergerakan lempeng bumi terus bergerak antara 1 ~ 13 cm pertahun, setiap benturan lempeng bumi bisa menghasilkan gempa dahyat seperti di Aceh. Diantara rengkahannya maka sangat potensial muncul gunung berapi. Heu...heu..mereka baru nyahoo...tahu gak? 1400 an silam sebenarnya sudah di kasih tahu tuh.

Allah Berfirman : "Dan apakah kamu kira gunung-gunung itu diam di tempat? Padahal gunung-gunung itu berjalan seperti jalannya awan..." (Q.S. an Naml : 88).

Berita tentang Atlantis konon berasal dari dua catatan, yaitu dari Dialog Timeaus dan Critias, keduanya dicatat oleh Plato sekitar 360SM. Dialong antara Socrates (guru Plato), Hermocrates, Timeaus dan Critias. Socrates menjelaskan tentang masyarakat ideal versinya, sementara Timeaus dan Critias berkisah tentang konflik antara bangsa Athena dan Atlantis 9000 tahun sebelum masa Plato. Kisah terlupakan yg muncul kembali dibawa oleh Solon (600 tahun SM), seorang Sage dari Hellena yang mendapatkan secara lisan dari pendeta Mesir di Sais. Solon menyampaikan kisah ini kepada Dropides, kakek buyut Critias. Dropides menyampaikannya kepada putranya, (yang juga bernama) Critias, dan diteruskan kepada Critias, sang cucu.

Lebih dari 2000 tahun selanjutnya, berita Atlantis menjadi dongeng melegenda. Bahkan, para ilmuwan pun tidak berani mengakui Atlantis secara terang-terangan, sebagian lagi hanya mengira - ngira. Kisah Atlantis kembali populer di abad pertengahan dunia barat, maklum lagi euforia mencari tanah baru. Tidak sedikit peneliti yg menganggap Atlantis berada di samudera Atlantis, namun tidak ada bukti yg kuat.

Seorang ilmuwan & arsitek Amerika keturunan Persia mengklaim telah menemukan Atlantis, Robert Sarmast. Dia mengemukakan bahwa Atlantis dan Taman Firdaus adalah sama, lalu menunjukan Laut Mediterania adalah lokasi Atlantis, tepatnya sebelah tenggara Cyprus dan terkubur sedalam 1500 meter di dalam air.

Sehari setelah diumumkan tanggal 14 Nopember 2004, Sarmast telah di hadiahi bantahan karena memilih lokasi Atlantis di Mediterania. Salah satu daerah yg paling sering dikunjungi oleh peneliti, oceanographer dan ahli volkanologis.

Literatur menyebutkan bahwa benua Atlantis tenggelam secara perlahan-lahan karena serangkaian bencana, termasuk gempa bumi. di bumi ini hanya ada beberapa tempat yang mempunyai kecenderungan seperti itu dan Samudra Atlantis tidak termasuk. Kalau di Nusantara jangan ditanya, seperti sudah biasa saja tuh gempaa.... Penelitian juga menunjukkan bahwa permukaan air di daerah Mediterania 5000 tahun lalu jauh lebih rendah dibanding masa sekarang.

Pernyataan Robert Sarmast tersebut juga dibantah oleh Prof. Arysio Santos ahli Fisika Nuklir dari Brasil. Santos mengatakan jika Atlantis dan Taman Firdaus adalah sama, maka seharusnya deskripsi ini harus sejalan dengan seluruh tradisi keagamaan dan kepercayaan, seperti Islam, Budhisme, Hinduisme, Kristen, kepercayaan Indian Amerika, dll, yang menceritakan tentang Taman Firdaus, sebagai tempat asal mula manusia.

Dr. Pavlos Flourentzos, seorang arkeolog Cyprus sendiri menolak penemuan Sarmast, karena Plato secara tegas mengatakan bahwa Atlantis berada di luar Laut Mediterania. Pernyataan ini didukung oleh Dr. Michel Morisseau, seorang ahli geologis Perancis yang tinggal di pulau Cyprus. Dia mengatakan "Aku sangat terkejut mendengar berita (penemuan) itu karena tidak berhubungan sama sekali dengan fakta geologis dan kita harus berhati-hati jika dalam mengumumkan hal tersebut". Bahkan Morisseau menantang Sarmast untuk debat terbuka.

Dalam hal ini, Prof. Arysio Santos melakukan pendekatan yg berbeda dalam mengungkapakn Atlantis. Mitos dan tradisi dari banyak bangsa bersumber dari Banjir Besar dan hancurnya Taman Firdaus, sesuai dengan kisah Atlantis. Tidak dapat disangkal bahwa Atlantis adalah Taman Firdaus itu. Jejak-jejak cerita Atlantis, dapat ditemukan di banyak sumber, tidak hanya pada dialog Temaeus dan Critias.

Menurut Prof. Arysio Santos, Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. Lokasi yg paling meyakinkan adalah Nusantara Indonesia, naaah lhoo !... Ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat.

Memang, hampir sebagian suku bangsa menceritakan kisah banjir bandang ini dalam versi yg berbeda, termasuk kisah Nabi Nuh As, kisah bangsa Sumeria dari Gilgamesh, bahkan ~ 130 suku Indian di Benua Amerika hampir tidak ada suku yang tidak memitoskan banjir dasyat tersebut. Selain itu misalnya, di sekitar pedalaman kaki Gunung Himalaya, Tibet. Orang-orang menjumpai sebuah suku, keturunan dan rupa mereka hampir mirip dengan orang Yunani. Konon katanya, mereka adalah orang-orang yang beruntung masih hidup atas peristiwa banjir yang dahsyat itu.

Masih menurut mas Prof. Arysio Santos, Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya serta bermandikan sinar matahari sehingga hujan dapat hadir sepanjang tahun. Menurut Santos, "hanya Indonesialah yang sekaya ini" !....hhmmm...betull betull.Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika.

Tidaklah heran, banyak sekali berdiri piramid yg mirip di berbagai belahan bumi, ada di Mesir, di Amerika - maya - aztec, bosnia (masih bertutup tanah dalam penggalian), cina (disini banyak cuma belum di lakukan penggalian). Bisa jadi, piramid ini merujuk kepada Atlantis yg berdiri banyak gunung berapinya.

Literatur lain bilang ..

* 9000 tahun sebelum 600 SM, adalah masa kehancuran Atlantis. Jaman es terakhir yang menyebabkan banjir besar terjadi tepat 9600 SM (11.600 tahun lalu). Pada masa itulah Nusantara (baca: paparan sunda & paparan sahul tenggelam).

* Bangsa Maya mempunyai mitos asal mula mereka. Berasal dari pulau atau benua yang disebut sebagai Aztlan, leluhur mereka terpaksa mengungsi karena bencana gunung berapi yang menenggelamkan tanah mereka. Mereka melewati kepulauan di Samudra Pasifik dan perjalanan ini ditulis dalam Codex Boturini. Jika Aztlan adalah Atlantis, maka benua itu terletak di Timur Jauh, sekitar nusantara.

* Orichalcum ( kuningan dan tembaga ) bisa digali di banyak wilayah di pulau itu. Pada masa itu Orichalcum lebih berharga dibanding benda berharga apapun, kecuali emas. Di pulau itu juga banyak terdapat kayu untuk pekerjaan para tukang kayu dan cukup banyak persediaan untuk hewan-hewan ternak ataupun hewan liar, yang hidup di sungai ataupun darat, yang hidup di gunung ataupun dataran. Bahkan di pulau itu juga terdapat banyak gajah" (Critias)..."Daerah yg terkenal jumlah kayu'nya adalah Hutan Hujan Tropis, itu hanya terdapat di amerika selatan dan asia tenggara. Dan Nusantara adalah penghasil Tembaga ke 3 di dunia. Adapun gajah hanya terdapat di Asia tengara (Nusantara), Afrika dan India.

* Mas Alam Critias menyebut bahwa pada pilar emas tertulis hukum, aturan dan keputusan raja yang ditulis dengan upacara pengorbanan banteng kepada Poseidon. Upacara ini adalah khas Indus yang disebut sebagai Gomedha sebagai peringatan atas hilangnya surga (Gomeda-dvipa). Contoh lain tradisi pilar adalah Pilar Delhi yang didirikan oleh Raja Ashoka untuk memperingati kemenangannya. Terbuat dari satu baja utuh tahan karat yang masih bertahan hingga saat ini tanpa mengalami oksidasi sedikit pun. Suatu teknologi 2500 tahun lalu yang bisa jadi diwarisi dari Atlantis, padahal ilmu metalurgi sendiri baru berkembang pesat 1~2 abad terakhir. Untuk membuat logam/ ferit memiliki tingkat kemurnian tinggi ~ 99.9%, agar terbebas dari oksidasi bukan sesuatu yg mudah bahkan dgn teknologi sekarangpun.

* Oom Plato says, dihadapan selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Pulau itu lebih luas dibandingkan dengan gabungan Libya dan Asia dan pilar-pilar ini juga merupakan pintu masuk ke pulau-pulau lain di sekitarnya, dan dari pulau-pulau itu engkau dapat sampai ke seluruh benua yang menjadi pembatas laut Atlantik. Laut yang ada di dalam pilar-pilar Herkules hanyalah seperti sebuah pelabuhan yang memiliki pintu masuk sempit. Namun laut yang di luarnya adalah laut yang sesungguhnya, dan benua yang mengelilinginya dapat disebut benua tanpa batas. Di wilayah Atlantis ini, ada sebuah kerajaan besar yang memerintah keseluruhan pulau dan pulau lain disekitarnya serta sebagian wilayah di benua lainnya (Timaeus)"Dari catatan tersebut Kekuasaan dari Negeri Atlantis terdiri daratan sebagian dari benua yang terletak berbatasan langsung dengan samudra. Di sekitar Negeri Atlantis terdapat beberapa pulau dan salah satu'nya pulau besar yg memiliki selat. Seperti'nya Pusat dari negeri Atlantis terletak paada sebuah pulau besar yang menguasai pulau-pulau di sekitar'nya dan sebagian dari benua. Nusantara, merupakan daerah yg memiliki paling banyak pulau.

* Menurut Oom Plato tembok Atlantis terbungkus emas, perak, perunggu, timah dan tembaga. Pada masa itu hingga saat ini, hanya beberapa tempat di dunia yang merupakan produsen timah utama. Salah satunya disebut sebagai Kepulauan Timah dan logam, Tashish, Tartessos dan nama lain, tidak lain adalah Indonesia.

* Masih mas Critias, "Tanah Atlantis adalah tanah yang terbaik di dunia dan karenanya mampu menampung pasukan dalam jumlah besar." (Critias).."Daerah dengan curah hujan tahunan hanya terdapat di daerah beriklim tropis, dengan iklim'nya tersebut maka tanah-tanah'nya adalah tanah yg subur dan itulah Nusantara" Jawadhipa yang berarti Pulau padi merupakan nama lain Pulau Jawa yg sangat subur berkah banyaknya gunung berapi.

* O ya nambahain sedikit mengenai morfologi kata Atalantis, kata Atlantis dalam bahasa Yunani berarti "Pulau Atlas". Padahal pendekatan dalam bahasa Sunda lebih masuk akal yakni Atlantis mungkin dari kata "Lantis" yg berarti merata tersapu air. Persis dgn kondisi terakhir peradaban tersebut. Adalah ironi bila itu berasal dari kata atlas, sebab berita muasal Atlantis tersebut dari seorang pendeta mesir di sais.

Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli). Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno. Mumifikasi tertua yg pernah diketemukan sekitar 6000 tahun diketemukan sekitar tahun 1936. Tentu saja sebelum diketahui proses mumifikasi terlebih dahulu harus dikenal fungsi kapur barus tersebut sebelumnya. Masa hidup Oom Plato baru sekitar 427 - 347 SM lho.

Akang Alexander yang Agung, pernah melewati sepasang pilar emas Hercules dan Dionysus (alias Atlas) dengan Hieroglyph yang sama ketika memasuki daerah Timur (Indus). Atlas adalah saudara kembar Hercules. Dengan kata lain, ada sepasang pilar Hercules dan Atlas di Gibraltar yang merupakan batas daerah Barat, dan sepasang di ujung Indus sebagai batas Timur.

Kondisi pulau - pulau di sekitar paparan sunda, dimana Atlantis kemungkinan berada.

** Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.

Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman.

** Pulau Jawa sejak dahulu dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Pulau Padi" dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan "Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas", sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”. Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.

Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.” Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.

** Orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Sholibis. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Celebes. Pulau ini telah dihuni oleh manusia sejak 30.000 tahun yang lalu terbukti dengan adanya peninggalan purba di Pulau ini. Contohnya lokasi prasejarah zaman batu Lembah Besoa.

Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi.

** Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P'ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.

Duhulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.

**Maluku memiliki nama asli "Jazirah al-Mulk" yang artinya kumpulan/semenanjung kerajaan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Maluku dikenal dengan kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam yang berlimpah. Orang Belanda menyebutnya sebagai ‘the three golden from the east’ (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda dan Ambon. Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku ‘Summa Oriental’ yang telah melukiskan tentang Ternate, Ambon dan Banda sebagai ‘the spices island’.

Pada 4000 tahun lalu di kerajaan Mesir, Fir’aun dinasti ke-12, Sesoteris III. Lewat data arkeolog mengenai transaksi Mesir dalam mengimpor dupa, kayu eboni, kemenyan, gading, dari daratan misterius tempat “Punt” berasal. Meski dukungan arkeologis sangat kurang, negeri “Punt” dapat diidentifikasi setelah Giorgio Buccellati menemukan wadah yang berisi benda seperti cengkih di Efrat tengah. Pada masa 1.700 SM itu, cengkih hanya terdapat di kepulauan Maluku, Indonesia. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.

*****

Maka berdasarkan argumen di atas ... bukan mustahil kalau Atlantis memang berdiri di Nusantara ini, meliputi wilayah tanah indus hingga ke daerah pasifik. "Nusantara" sendiri merupakan dari kata "Nusa" yg berarti pulau dan kata "Antara" atau di antaranya/sekitarnya.

Bukan hoax bukan sihir cuma argumen doang ... enjoy aja brad ...

*) dikutip dari berbagai sumber.



by Manusia Taman Hati lagi Kurang Kerjaan.

No comments: