Wednesday, June 27, 2007

Rahasia Shalat Subuh

Setiap pagi kalau kita tinggal didekat mesjid maka
akan terbangun mendengar
adzan subuh, yang menyuruh kita untuk melaksanakan
shalat subuh. Bagi mereka
yang beriman segera saja melemparkan selimut dan
segera wudhu dan shalat
baik di rumah masing-masing atau ke mushalla atau
masjid terdekat dengan
berjalan kaki.
Mungkin menjadi pertanyaan mengapa Tuhan memerintahkan
kita bangun pagi dan
shalat subuh? Berbagai jawaban dari semua disiplin
ilmu tentunya akan banyak
dijumpai dan membedah serta memberikan jawaban akan
manfaat shalat subuh
itu. Dibawah akan diulas sedikit mengani manfaat
shalat subuh, instruksi
Allah sejak 1400 tahun yang lalu.

Dalam adzan subuh juga akan terdengar kalimat lain
dibandingkan dengan
kalimat-kalimat yang dikumandangkan muazin untuk
waktu-waktu shalat
selanjutnya. Kalimat yang terdengar berbeda dan tidak
ada pada azan di lain
waktu adalah "ash shalatu khairun minan naum".

Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari
pada tidur. Pernahkah
kita mencoba sedikit saja menghayati kalimat "ash
shalatu khairun minan
naum"?
Mengapa kalimat itu justru dikumandangkan hanya pada
shalat subuh, tatkala
kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk
shalat lain.
Sangat mudah bagi kita semua mengatakan bahwa shalat
subuh memang baik
karena menuruti perintah Allah SWT, Tuhan semesta
Alam, Apapun perintahnya
pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi disisi
mana manfaat i tu?
Apa supaya waktu banyak untuk mencari rezeki, tidak
ketinggalan kereta atau
bus karena macet? Pada waktu dulukan belum ada
desak-desakan seperti
sekarang semua masih lancar, untuk itu tinjauan dari
sisi kesehatan
kardiovaskular masih menarik untuk dicermati.
Untuk tidak berpanjang kata, maka dikemukakan data
bahwa shalat subuh
bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan
terjadinya gangguan
kardiovaskular.
Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain
di luar negeri, yang
dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih maka
dikatakan puncak
terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai
pada jam 6 pagi sampai
jam 12 siang. Mengapa demikian? Karena pada saat itu
sudah terjadi perubahan
pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan
saraf simpatis (istilah
Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis
(YIN). Tegangan
simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap
tempur, tekanan darah
akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan
sebagainya.

Pada tegangan saraf simpatis yang meningkat maka
terjadi penurunan tekanan
darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya
melambat. Terjadi peningkatan
aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan
berkurangnya aliran darah
ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang
cenderung kepada
keadaan istirahat.
Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3
dinihari) sampai siang itulah
secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi
peningkatan adrenalin
yang berefek meningkatkan tekanan darah dan
penyempitan pembuluh darah (efek
vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi
trombosit (sifat saling
menempel satu sma lain pada sel trombosit agar darah
membeku) walaupun kita
tertidur. Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua
manusia, setiap hari
termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti
ini disebut sebagai
ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara
kodrati diberikan Tuhan
kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya
Tuhan yang berkuasa
menerangkannya saat ini.

Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat
"ash shalatu khairun
minan naum"? Shalat subuh lebih baik dari tidur?

Secara tidak langsung hal ini dapat dirunut melalui
penelitian Furgot dan
Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam penelitiannya
mengeluarkan sekelompok
sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah
yang sedang
diseledikinya (dikerok).
Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel
yang melapisi dinding
bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat
kimia yaitu:
Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan,
dengan dikeluarkannya
sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu,
maka pembuluh tadi
tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin.
Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam
dunia kedokteran.
"Jadi itu toh yang menentukan melebar atau
menyempitnya pembuluh darah,
sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian
puluh tahun diteliti
tapi tidak ketemu".

Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain
diseluruh dunia untuk
mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam
pembuluh darah yang
mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh itu. Dari
sekian ribu penelitian
maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan
disebut NO/Nitrik
Oksida.
Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta
Murad mendapat hadiah
NOBEL tahun 1998.

Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat
tidur pun selalu
diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh
obat golongan Nifedipin
dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat
ditingkatkan dengan bergerak,
dengan olahraga.
Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah
kecenderungan membekunya darah
dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel
satu sama lain dari
trombosit pada darah kita.

Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan
bergerak, maka hal itu
akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan
kardiovaskular.
Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu
wudhu dan shalat sunnah
dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid
merupakan proteksi bagi
pencegahan kejadian kardiovaskular.

Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan
sujud terjadi proses
mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis
(yang melawan efek
tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO
untuk melawan
peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek
menyempitkan pembuluh
darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi
bertambah liar dan inginnya
rangkulan terus.
Demikianlah kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam
berpasang-pasangan,
siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO.

Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat
subuh. Hanya saja
Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal
ini karena tingkat ilmu
pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus
mencarinya sendiri walaupun
harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk
bagi kemaslahatan umat
adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat
instruksi Allah baru
datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.

Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang
sholat sebagai
perintahNya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan
kita. Sehingga tidak
merasa berat dan terpaksa dalam menjalankan ibadah dan
selalu shalat subuh
didahului dengan shalat sunnah dan kalau dapat jalan
ke mesjid.

Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada
Allah akan karunia ini.
Amien।


Oleh : Dr. dr. Barita Sitompul SpJP

No comments: